5 fakta menarik baju inpor yang masuk ke indonesia
1. Pakaian bekas tularkan penyakit HIV
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa baju impor bekas ini sudah menularkan penyakit pada konsumennya. Bahkan penyakit HIV pun juga sangat mungkin untuk ditularkan melalui baju impor bekas ini.
“Penyakit kulit, bisa kena HIV juga. Beneran, itu sudah ada hasil laboratorium,” ujar Rachmat di DPR.
2. Celana bekas untuk wanita paling banyak mengandung bakteri
Kementerian Perdagangan ternyata melakukan uji coba terhadap baju impor bekas yang masuk ke pasar Indonesia dan hasilnya menunjukan bahwa ratusan ribu koloni mikroba dan puluhan ribu koloni jamur terkandung dalam pakaian bekas impor tersebut.
Bahkan dari 25 sampel yang diuji cobakan, celana pendek wanitalah yang paling banyak mengandung bakteri. Diketahui bahwa celana tersebut bekas menstruasi lalu diperjualbelikan.
“Ternyata celana itu bekas mens. Paling banyak ditemukan, yang masuk ke Indonesia, sangat mengerikan,” jelas dia.
3. Riau jadi pusat masuknya baju impor bekas
Dari data yang diteliti ternyata Provinsi Riau menjadi wilayah yang paling banyak menampung baju bekas. Kementerian mengaku kesulitan menangani hal ini karena setiap dilarang selalu ada pihak yang memberontah dan melakukan banyak aksi penolakan.
4. Importir pakaian bekas akan dipidana
Kementerian Perdagangan mengatakan akan memberikan sanksi berupa hukum pidana untuk importir pakaian bekas di pasar Indonesia.
“Kalau itu ilegal sanksinya jelas yaitu pidana. Kita sedang coba melawan impor ilegal karena banyak merugikan masyarakat dan negara,” tegas Rachmat di kantornya.
5. Pakaian bekas injak-injak harga diri bangsa
Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengatakan bahwa pakaian bekas impor ini telah menginjak-injak harga diri bangsa.
“Baju bekas itu komoditi larangan, sehingga ada pembatasan. Kenapa? Pertama, dia mengganggu industri garmen. Kedua, mengganggu harga diri bangsa. Masa pakai barang bekas orang. Belum lagi masalah kesehatan, apakah barang itu bebas dari kuman,” tegasnya.
Komentar
Posting Komentar