Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2019

Berjudul Apa Semua Ini

Gambar
Berjudul Apa Semua Ini Melodi yang berlantun pada sore itu Tepatnya waktu yang kita nanti dari dulu Yang memorinya mengelupas seisi kalbu Dan menarik semua air yang bersarang di mata sayumu itu Berbeda lagi semua itu Kali ini hanya ada tatapan yang pilu Mengadu dan bersandiwara  Di dalam jejak rumusan peristiwa Terlanjur  malu kita waktu itu Terlanjur pedih yang ku ungkapkan dulu Hingga mulutku ini  Asal kau tau  Mulut ini bergetar pada sesandingan doa Mulut ini mengadu pada sang pencipta Yang telah beri setiap nafas  Yang telah beri setiap ulas Dari beberapa takdir yang sudah dijalani 

Kamu Tidak Sendiri

Gambar
Kamu Tidak Sendiri Aku berjalan menapaki bulan bulan Terang benderang sinarnya menghibur angan  Kamu berjalan menapaki pilu pilu Sakitnya membelenggumu dan menular kepadaku Anganku berkobar mendengar redupan asamu Ingin rasanya kutanya Siapa Tuhanmu? Jemari mengelus dada bahwa ku tak boleh bertanya seperti itu Itu bukan pintasan yang cocok untuk masalahmu Kamu Tidak Sendiri Dirimu bisa ada diantara raga ragaku Dirimu bisa merangkul arti arti baru Dan penyesalanmu dan masalahmu Semoga cepat hilang berlalu sapto triwibowo 19 oktober 2019

Korbankan Untuk Masa Depan

Korbankan Untuk Masa Depan Hal yang membelenggu menyulitkan kalbu Memberi enggan pada peristiwa peristiwa lalu Menyorot pada abadinya pengorbanan Masa depan yang berjalan di atas angan Menepis ribuan syair dalam sebuah kenangan Kenangan yang hampa tanpa kata Kenangan yang pupus tanpa terurus Kini ku bersanding pada rintitan waktu Semakin berjalan semakin mengadu Mengadu pada ketidakjelasan aku Akan pemikiran yang cuma itu itu Abadi memang bukan suatu pilihan Teruntuk sama arti dengan Masa Depan Terurai dalam mimpi jauh dengan kenyataan Hapus semua kerajaan yang mekar dalam angan Aku mengorbankan ini Untukmu Semoga abadimu bisa nyata untukmu Semoga kita bisa padu dalam satu Semoga ikatan yang abadi bisa menjumput kita Dalam Keadaan yang lebih bergelora Dalam keadaan yang Lebih Pantas Lebih Pantas ,Ya ,Lebih Pantas  Dari gerombolan kata kata kias 9-Oktober-2019 Sapto Triwibowo

Bualanmu Yang Mempesona

Bualanmu Yang Mempesona Kebanyakan Membual,Kebanyakan Membuat Kesal Hiruk Pikuk yang mengetuk  Lambang harga diri emansipasi Membangkang algoritma diri  Dari dalam sukma penggetar jiwa Barisan Pemuda yang membuat salut mengejar asanya dengan bermain mulut membuktikan kepintarannya dengan muka tak  cemberut Walau sebenarnya dibelakang itu ada sosok yang membuatnya larut Mereka bilang itu sebuah Harga Dari Tajamnya resah dan gelisah Dari Lembutnya angka yang membuat lara Karena terlalu optimis mengejarnya Mereka tidak takut bermmandi darah Walau dibelakangnya ada 2 sosok yang  bersusah payah Yang mempunyai mimpi  Yang mempunyai tujuan untuk membahagiakan setiap dari mereka  Mereka mereka yang bisa bawa nama baik untuknya Kenyataan berbeda sekali Bualan seringkali mendominasi Dan Ketika Adopsi Harga diri belum menjadi  Mungkin Arah mereka tetap sama sampai nanti Berada Pada Simpang sebuah peristiwa Membuat Ku bingung membela sia

Waktu Yang Mengubah

Waktu Yang Mengubah Aku berada Pada Angan yang menggerutu Pada Ribuan Pemberitaan yang palsu Saling Mengguru dan saling meragu Menyangkal ribuan produktivitas waktu Pada saatnya nanti Saat diri sedang tidak banyak terbebani Dan jiwa telah temukan inti jati diri Mungkin Persepsi akan lebih mudah mempertahankan diri Aku berada di tengah ribuan argumentasi Yang beberapa dari mereka menganggap merekalah yang paling berarti Sedang Aku hanya termenung memandangi diri Apa yang  bisa kuperbuat untuk Jaminan Akhir nanti Akhir yang bagaimana dan seperti apa ? Tentu Aku juga sedang bertanya tanya Pada Siang dan Malam yang Acap Kali tertawa Melihat si " semut Kebingungan Jati Dirinya Mungkin waktu yang akan mengubah Dan mungkin Hanya waktu yang akan berbenah  Dan Semoga Hidup ini Jauh dari rasa Gundah Serta Resah akan Nafas yang Susah Terimakasih Sapto Triwibowo 1,Oktober ,2019 Menulis ini untuk catatan bahwa di beberapa waktu ini