Peri diujung nadi
Peri di Ujung Nadi
Mengayun pelan sepelan pelannya
Tersenyum riang memandangi suasananya
Melamun jatuh dan tak ingat segalanya
Pikiran kabur dan tak tau jalan larinya
Peri duduk diantara runtuhnya raga
Raga yang semakin menua akibat usia
Mungkin sedikit daya tidak selamanya berguna
Terpenting jiwa yang mekar sejalannya
Ujung bukanlah akhir dari masa
Terlebih tulisan tulisan yang menjebak angan dan nuansa
Menarik setiap langkah untuk tetap tidak berbuat apa apa
Bayangannya kuat menjerat seluruh asa
Peri di Ujung Nadi
Khayalmu akan tetap abadi
Seperti gelombang frekwensi
walaupun ada rendah dan ada tinggi
Anganmu jangan hilang termakan diri.
Jakarta 9 Sepetember 2020
Sapto Triwibowo
Komentar
Posting Komentar